Hati - hati dengan Modus Penipuan
Bismillah..
Lagi pengen sharing diluar tema promil dan kehamilan, yaitu tentang penipuan. Orang yang baca ini mungkin adalah orang yang pernah kena tipu atau baru ketipu. Semoga Allah gantikan dengan rezeki yang lebih banyak. Aamiin
Saya pribadi pernah kena tipu beberapa tahun yang lalu dan nyeseknya masih sampe sekarang. Saya disitu sadar saya sudah benar-benar masuk ke dunia nyata karena sebelumnya ga pernah terpikir ada orang yang jahatnya begitu.
Waktu itu saya dan suami baru mulai usaha tanpa pengalaman banyak langsung Allah kasih kesempatan segitu besar dan ternyata kami memang belum sanggup karena ya akhirnya berujung usaha kami turun dan hampir mati untungnya dengan kasih sayang Allah juga masih bisa berjalan walaupun ga kaya dulu. Di puncak usaha kami, masuklah penipu. Awalnya mengajak kerjasama dan di'iyah' kan oleh suami. Saya ketika pertama kali ketemu orangnya pun udah ga sreg tapi entah kenapa suami percaya banget. Awanya penipu itu mau kerjasama bikin kaos di Konveksi saya tapi tengah-tengah beralih jadi bisnis Event Organizer. Singkatnya, karena kalo detail patah hati saya bisa kambuh si penipu itu membawa kabur uang saya dan Event tidak pernah terlaksana. Disitu saya lemes, uang tabungan hasil usaha setahun raib belum lagi mas kawin yang sengaja dijual untuk tambahan modal pun ikut raib.
Saya dan suami berusaha lapor polisi tapi hasilnya nihil, saya disitu mikir pantesan penipu itu tambah banyak dengan berbagai modus toh ternyata Polisi ga banyak bantu ketika ada korban. Alasannya karena banyak transaksi melalui transfer jadi agak sulit ditambah penipu udah kabur keluar kota. Saya bikin laporan ke Bank pun ga bantu karena rekening penipu pun gabisa diblokir karena saya harus bikin laporan yang ditandatangani Kapolres atau apa gitu, dalam situasi panik dan pusing habis ketipu rasanya malas harus ngelakuin kaya gitu akhrnya cuman bisa pasrah.
Tahun kemaren, giliran Ibu saya yang kena tipu. Uang puluhan juta melayang gitu aja. Kasusnya sama ketika laporan ke Polisi dan Bank tidak banyak bantu. Saya pribadi bingung kenapa Bank tidak bisa memberikan informasi seperti alamat kepada korban penipuan padahal sudah ada laporan polisi. Kalo begitu tidak heran penipu ga pernah kapok.
Beberapa hari yang lalu, suami baru dapat cerita bahwa orang yang punya banyak toko kain dan bisa dibilang udah kaya banget akhirnya sekarang bangkrut karena kena tipu. Beliau harus jual semua asset untuk nutupin hutang ke Bank karena terlanjut pinjam yang ternyata barangnya dibawa lari penipu.
Berdasarkan pengalaman saya dan denger cerita orang, bisa saya simpulin bahwa penipu-penipu ini nipu dengan cara terniat. Saya coba rinci satu per satu.
1. Penipu akan terlihat serius ingin mengajak bekerja sama, Dia tidak segan-segan bercerita apa saja yang pernah dilakukannya yang berhubungan dengan kerjasama itu.
2. Di awal-awal penipu akan mengeluarkan uang dulu. Misalnya ngajak ketemu dimana dan dia bayar
3. Kalo kerjasamanya jual beli, penipu di awal-awal akan betul membayar ketika kita percaya dia akan pesan lebih banyak dan disitulah dia akan melakukan aksinya
4. Ketika kita agak ragu dia akan melakukan trik mau datang ke rumah atau kita datang ke tempat dia. Biasanya tempat tinggal penipu cuman sebatas ngontrak.
5. Penipu biasanya akan memberikan surat-surat berharga sebagai jaminan tapi karena kita orang baik biasanya kita akan menolak
6. Penipu akan berupaya seperti apa yang sedang dibuatnya nyata. Misal ketika saya tertipu urusan EO, Booking venue betul-betul dia kirimkan ke saya, melakukan meeting dengan tim promo dll betull dilakukan, contoh poster, baliho dan flyer juga ada. Kalo Ibu saya dulu, waktu ketemu sama penipu yang ngaku-ngaku mandor. Ibu saya benar-benar diajak ke Proyek dan bicara dengan salah satu anak buahnya. Intinya dia akan bikin kerjasama itu seolah-olah real.
7. Banyak bicara tentang materi. Misalnya dia selalu menyebutkan berapa keuntungan dll
8. Pintar bicara.
9. Lebih sering nelpon daripada chatting. Mungkin biar tidak ada bukti tertulis atau juga sekalian bisa menghipnotis kita dari telepon
Cara menangkal penipu saya juga masih bingung. Intinya sekarang saya hanya bekerja sama dengan orang yang sudah saya kenal sebelumnya dan saya jelas tau rumah dan keluarganya dimana ya walaupun dengan cara ini pun gabisa 100% orang ga akan nipu sih.
Hati-hati dengan para penipu ini dari penipu kelas teri yang suka nipu lewat online shop sampe penipu terniat yang bener-bener udah hilang nurani karena ga segan-segan rampok uang sampe titik darah penghabisan. Saya yakin sih, penipu terniat itu pinter juga hipnotis jadi lebih aware. Anehnya pada kasus Suami dan Ibu saya, saya selalu punya feeling bahwa orang ini ga bener tapi ya itu orang disekitar saya ga percaya karena mungkin kena hipnotis juga.
Saya sampe saat ini, masih cari keberadaan penipu itu walaupun nihil. Saya gatau dia dimana karena nomornya pun ga aktif lagi. Keluarganya di Bandung gada yang nyisa dan ga ada yang bisa tau info tentang Dia. Saya akan share nama pelaku mungkin ada yang tau atau pernah ketipu atau sedang ada kerjasama dengan orang ini.
Nama Penipu : Bahrul Ulum Putra Atmanegara (biasa dipanggil Putra)
Ciri- ciri : Badan Gemuk, Hitam. Rambut suka dikuncir
No KTP : 3273150904790012
Nomor Rekening : 5041825170 BCA
Lokasi terakhir yang saya tau : Bengkulu, sering terlihat di Pantai Panjang Bengkulu
Nama Istri : Sharefa alias Deta
Melakukan Modus Penipuan biasanya Bisnis EO dan Konveksi.
Comments
Post a Comment