Sesuatu yang uang tak bisa beli?

Source : Google/Instagram


Bismillah..

Kemaren sore lagi  iseng-iseng buka explore Instagram terus nemu qoute diatas itu. Entah kenapa langsung Jleb! aja gitu, seolah emang lagi ngalamin hal tersebut. Pas baca, langsung kelintas dipikiran kalo sesuatu yang ga bisa uang beli itu salah satunya yaa buah hati (anak). Pemberian buah hati oleh Tuhan benar-benar hak prerogative Tuhan, Hibah dari Tuhan untuk hambaNya kalau Tuhan belum berkehendak sekeras apapun usaha kita yaa hasilnya pun nothing.

Alhamdulillah dengan segala kebaikan Allah Swt, saya dan pasangan akhirnya Allah karuniai anak. Semoga kehamilan yang sudah lama dinantikan ini Allah senantiasa selalu lindungi sampai persalinan nanti. Pikiran saya menerawang, betapa saya dan pasangan pernah menangis berdua, gatau lagi apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan anak. Rasa sadar sepenenuhnya bahwa sebagai manusia gabisa apa-apa tanpa izin Allah Swt. Belum cukup lama mungkin dibandingkan banyak pasangan diluar sana yang menantikan buah hati juga, saya dan pasangan menunggu selama 2,5tahun usia pernikahan kami berharap Allah kasih hadiah buah hati. Selama penantian, banyak usaha yang kami lakukan. Medis dan Non medis dan selama Allah belum bisa Ya, usaha kami tidak membuahkan hasil. Nyinyiran dari kiri kanan sudah biasa didengar, dari hati teriris sampai akhirnya  udah mati rasa denger omongan orang. Entah kenapa, banyak dari orang-orang tersebut seolah-olah menyalahkan kami yang belum Allah karuniai anak, seolah-olah kami lah pihak yang menentukan kapan punya anak dan kapan belum punya anak. Mereka mungkin lupa, urusan jodoh, anak dan maut itu benar-benar tidak bisa dicampuri kita sebagai manusia. 
Saya pernah dalam posisi yang sudah tidak ingin berada dilingkungan yang banyak orang, demi menjaga hati saya untuk tidak terluka. Beberapa akun medsos teman, saya mute karena tidak tahan rasanya membaca keluhan-keluhan mereka tentang kehamilan dimana ketika itu saya baru saja mentruasi sehingga gagal program hamil saya bulan itu. Kenapa banyak mengeluh ketika banyak orang berjuang demi tanda 2  garis di testpack, biaya program hamil tidak murah membutuhkan mental dan materi yang cukup mahal. So please, Ibu-ibu yang tidak lama hamil setelah menikah kurang-kurangin lahh ngeluh di medsos.. :p

Kabar kehamilan dan kelahiran buah hati dari saudara atau teman awalnya bikin saya ngambek. Saya putus asa, kenapa orang dengan mudah mendapatkan anak sedangakan saya? Saya capek, bulak balik Spesialis kandungan.. Saya bosan minum ini itu dan melakukan treatment yang tidak jarang menyakitkan.. Saya sudah tidak kuat rasanya menatap layar LCD ketika USG yang hanya gelap, tidak ada kehidupan hanya hitam. Saya jengah ketika mengantri di Rumah sakit atau Klinik bersama Ibu-ibu yang buncit perutnya. Saya sering menangis, meminta maaf pada suami karena belum juga bisa memberi momongan. Saya tau, suami pun bingung.. Saya tau suami pun sedih tapi dia menguatkan saya. 

Selama 2 tahun berjuang, semua treatment sudah dilakukan dan tidak ada masalah berarti kenapa kami belum juga diberikan momongan tapi itu yang membuat kami semakin bingung. Terbersit pernah dalam hati saya, saya rela melakukan apapun demi testpack garisnya bisa 2, demi melihat layar USG itu ada kehidupan tapi seperti qoute diatas, buah hati adalah salah satu yang uang tak dapat beli. Sampai akhirnya dipertengahan Bulan tahun ini, Obgyn kami mengatakan bahwa kesempatan kami mendapatkan buah hati secara alami sudah kecil karena semua treatment untuk itu sudah dilakukan namun gagal. Kami harus naik kelas atau mungkin kemunduran karena harus melakukan proses inseminasi yang presentasi keberhasilannya pun hanya 15%.  Seperti tersambar petir rasanya, kenapa ini terjadi pada saya.. saya harus gimana. Saya dan suami mencoba untuk berkompromi dan saling menguatkan karena biaya untuk proses inseminasi pun tidak murah dan kesempatannya hanya 2x kalo gagal yaa harus bayi tabung itu kata Obgyn kami. Pasrah..pasrah... Saya mencoba untuk berhenti dulu dari pikiran tentang anak, tentang program kehamilan.. saya berusaha enjoy dan berpositif thinking. Di Bulan yang seharusnya kami memulai proses Inseminasi, Alhamdulillah Allah kasih giliran saya dan suami untuk merasakan kebahagiaan diberi anugerah buah hati. Ga berhenti saya bersyukur, seperti orang gila, saya menangis dan tertawa secara bersamaan waktu melihat di testpack itu ada 2 garisnya yang selama 2 tahun saya yakini bahwa testpack 2 garis hanyalah mitos. hehe Sampai detik ini ketika janin yang saya kandung sudah menendang bahkan kadang saya belum percaya, bahwa di rahim saya benar-benar ada kehidupan.:)

Saya percaya Allah kasih keinginan kita diwaktu yang paling tepat menurut Allah, bukan menurut kita sebagai manusia. Ga ada yang ga mungkin ketika Allah sudah berkehendak, Allah selalu dengar doa-doa kita. Terus berusaha dan berdoa adalah kuncinya. Ketika kita ingin lulus ujian, sebagai manusia kita berusaha dengan terus belajar giat. Ketika ingin kaya, kita berusaha kerja keras tapi ketika kita ingin anak, sekuat apapun yang kita lakukan dan keluarkan secara materi belum tentu langsung kita dapatkan. Because kids is one of money can't buy. So, bagi pasangan yang mengalami hal yang sama seperti saya jangan patah semangat, tetap usaha dan berdoa. Dan bagi orang-orang nyinyir yang suka komen kenapa belum punya anak, kapan nyusul dll mending stop ikut campur, stop jadikan pertanyaan-pertanyaan itu sebagai bahan untuk basa basi. Hehe

You're not rich until you have something that money can't buy...



Comments

Popular posts from this blog

Wisata Dokter Kandungan di Bandung

Lepas dari Krim Dokter ( Airin skincare ) Bikin Break Out Parah..

Pengalaman HSG di Laboratorium Pramita Bandung