Pengajuan KPR untuk Pengusaha Online?Bisa kok!
Bismillah..
Kali ini saya ingin sharing tentang pengalaman saya ketika mengajukan KPR ke Bank. Tidak ada maksud untuk sombong atau riya karena sudah memiliki rumah (kredit) tapi hanya ingin berbagi siapa tau ada juga para Pengusaha Online Shop yang sedang berniat mengambil KPR dan merasa agak kesulitan dengan prosesnya.
Harga rumah yang terus naik tiap tahunnya buat saya seperti tidak memungkinkan untuk membeli rumah secara cash, ibaratnya walaupun sudah berhasil nabung setaun tetep rumah ga kebeli karena harganya sudah naik dari tahun lalu akhirnya ga kekejar juga. KPR menjadi salah satu solusi untuk memiliki rumah idaman walaupun kenyataanya ada proses yang cukup melelahkan, repot dalam pengajuannya apalagi untuk saya yang berprofesi sebagai Wirausaha kecil-kecilan. Negara kita Indonesia ini, menurut saya sangat memudahkan proses kredit untuk karyawan atau yang memiliki gaji bulanan tapi untuk para wirausaha (kecil) agaknya 'cukup' dipersulit. Bagi anda Wirausaha yang belum memiliki SIUP, TDP ataupun legalitas lainnya terkait usaha anda pengambilan kredit usaha ataupun KPR Bank perlu effort dan syarat yang lebih njelimet dibanding karyawan. Fyi, Saya dan Suami menjalani usaha Konveksi (kecil) dan melakukan penjualan secara online, izin usaha hanya sebatas dari Kelurahan saja. Skip
Tahun lalu saya sudah pernah mencoba mengajukan KPR di Bank Pemerintah yang memang sudah ahlinya dalam perKPRan tapi karena belum rezeki pengajuan saya ditolak karena adanya miss antara surveyor dan karyawan saya tentang lama usaha. Developer saat itu 'melempar' aplikasi KPR saya ke Bank lain (pemerintah) juga tapi lagi-lagi saya ditolak malah sebelum prosesnya dimulai karena saat itu saya tidak memiliki SIUP dan TDP. Rasanya saat itu, agak kecewa juga karena selain tidak jadi memiliki rumah impian tapi juga harus kehilangan sejumlah booking fee rumah. Saya dan Suami sudah tidak punya nyali lagi rasanya untuk mengajukan KPR ke Bank dan berniat untuk mencari rumah yang di Over Credit saja karena selain persyaratannya tidak ribet, rumah sudah pasti saya dapatkan.
Beberapa bulan setelahnya, Saya dan Suami secara ga sengaja melihat rumah yang sedang dipasarkan. Singkatnya kami cocok dengan harga dan rumahnya, lalu kami booking rumah tersebut. Saat itu kami berpikir kalo ditolak lagi sama Bank yasudah berarti emang udah takdir untuk ambil rumah Over saja. Seminggu kemudian setelah Aplikasi lengkap, saya serahkan ke Developer. Bank untuk pengajuannya yaitu Bank BN* (Bank Pemerintah lagi). Beberapa hari setelahnya, Analis dari Bank tersebut menghubungi saya bahwa data tidak lengkap dan saya diminta melengkapi data yang ternyata sangat memberatkan saya. Waktu itu saya diminta menyerahkan Buku besar dan neraca 1 tahun ke belakang, Nota penjualan dan pembelian, Rekering Koran tambahan. Saya bilang data lainnya bisa saya siapkan tapi untuk Buku besar dan Neraca keuangan, saya gabisa siapkan. Usaha saya hanya usaha kecil, laporan keuangan hanya direkap manual dan sederhana saja lalu analis minta saya untuk siapkan rekap laporan detail penjualan dan pembelian per hari selama 2 tahun ke belakang which is itu juga saya ga ada karena ada beberapa yang miss. Setelah telpon ditutup, saya langsung lemes wah kayanya gajadi lagi deh ini punya rumah karena saya ga akan bisa menuhin persyaratan yang diminta. Saya hubugi Developer kalo saya sepertinya ingin Cancel dari Bank tersebut karena berat dengan syaratnya. Galau karena kembali ingat ternyata sebagai Wirausaha kecil ternyata susah sekali rasanya untuk KPR. Saya akhirnya mencari cara untuk mengajukan KPR ke Bank lainnya, saya saat itu sama sekali udah ga mikirin berapa bunga yang akan diberikan karena yang penting ada Bank yang mau kasih KPR saja udah untung. Hehe
Saya sangat terbantu dengan adanya web sikatabis.com. Web ini merupakan situs untuk membandingkan kredit rumah dari berbagai Bank sangat membantu para calon debitur untuk memilih Bank berdasarkan suku bunga. Caranya pun sangat mudah, kita tinggal masukkan jumlah pinjaman, lama pinjaman dan lama masa promo yang diinginkan setelah diisi TARAAA langsung keluar Bank-Bank dengan suku bunga dan jumlah cicilannya. Setelah dirasa ada yang cocok langsung pilih untuk masukin aplikasinya.Ga pake lama, Admin Sikatabis.com menghubungi saya untuk verifikasi data diri dan rumah yang akan dibeli oya sesuai dengan keadaan saya yang agak gampang direject Bank jadi saya pilih banyak Bank untuk saya ajukan KPRnya harapannya siapa tau dari Bank bank adalah satu yang berbaik hati kasih pinjaman.. Hehe
Setelah Oke dengan data diri, rumah dan Bank yang akan saya coba masukin aplikasi KPR. Marketing Bank yang kita pilih akan menghubungi kita, waktu itu 3 Bank dari 5 yang saya pilih langsung menghubungi, Ada 1 Bank yang saya sangat tertarik suku bunganya, selain juga karena saya adalah nasabah lamanya tapi akhirnya Bank ini tereliminasi karena wilayah rumah yang akan saya beli diluar jangkauan KPR Bank tesebut..sedih :(. Bank kedua, suku bunganya cukup menarik tapi tereliminasi juga karena marketing tidak responsif sedangkan banyak hal yang harus dikomunikasikan jadi daripada saya nantinya makan hati mending saya cancel. Bank Ketiga, Bank yang awalnya sangat saya underestimate karena suku bunganya agak tinggi dibanding 2 bank sebelumnya ternyata malah yang berhasil membuat saya memiliki rumah dengan cicilan 15 tahun. Hehe Mungkin karena udah rezeki juga proses KPR ini cepat banget, cuman 2 minggu sampai ke akad kredit. (Proses KPR detail akan dipost lain kali).
So, kesimpulannya Wirausaha pun bisa loh KPR.. Hehe. Ini Tips dari saya agar aplikasi KPR nya diterima Bank which is sesuai dengan pengalaman saya.
1. Siapkan semua persayaratan umum seperti KTP, KK, NPWP, Buku Nikah
2. Minimal lama usaha sudah 2 tahun yaa, kalo yang benar2 usahanya pure Online dan tidak memiliki tempat usaha Offline semacam toko, setidaknya ada stock barang jualan dirumah sehingga nanti ketika disurvey Bank terlihat bahwa benar kita punya usaha.
3. Rekening Koran yang sehat. Rekening koran bisa diminta di Bank tempat kita buka rekening biasanya diminta 3 bulan terkakhir tapi ada juga yang 6 bulan. Semakin banyak transaksi didalamnya akan semakin baik bahasa perbankan nya Cash Flow harus bagus.
4. Punya Surat izin Usaha minimal dari Kelurahan. Saya pribadi akhirnya bikin SIUP TDP sih biar lebih mudah jadi pas pengajuan KPR pake resinya pun udah oke tapi dengan SKU dari Kelurahan pun ada Bank yang mau kok
5. Punya Laporan keuangan. Saya waktu itu bikin laporan keuangan bulanan sederhana untuk menjelaskan berapa Jumlah Penjualan dan berapa Jumlah Pembelian modal sehingga jelas keliatan berapa laba per bulan kita
6. Jujur sama Marketing Loan Bank dan Analis ketika verifikasi data. Nanti akan ada verifikasi juga dengan pihak-pihak terkait usaha kita seperti supplier, distributor dll.
7. Punya Rekening Tabungan. Ini maksudnya selain rekening untuk transaksi kita juga punya rekening tabungan dengan uang yang mengendap. Gatau sih ini ngaruh apa engga tapi mungkin bisa jadi nilai Plus
6. Berdoa yang banyak udah pasti
Semoga Sharing pengalaman ini bisa membantu para wirausaha-wirausaha yang mau ngajuin KPR dan asalkan ada niat pasti ada jalan kok, saya pun sempat pesimis untuk KPR tapi ternyata Alhamdulillah bisa. Insya Allah nanti mau berbagi proses dan biaya-biaya KPR secara detail.
Rumah Sederhana untuk Keluarga kecil kami
Temen-temen yang nanya komen dan nanya2 tentang proses KPR ini mohon maaf saya gabisa balas gatau kenapa. So, please kindly kirim email yaa ke diniharahap89@gmail.com Insya allah saya balas.
Temen-temen yang nanya komen dan nanya2 tentang proses KPR ini mohon maaf saya gabisa balas gatau kenapa. So, please kindly kirim email yaa ke diniharahap89@gmail.com Insya allah saya balas.
Hi Mba.. mau tanya donk.. kan akhirnya Mba buat SIUP dan TDP.. syarat2ny apa saja ya utk usaha online? Apakah perlu akte, NPWP, dsb? Dan mhn maaf jika bole info biayanya brp..prosesnya brp lama.. makasih..
ReplyDeleteMba..maaf mau tny..syarat2 pembuatan SIUP TDP online shop apa saja ya ? Dan biayanya brp.. makasih..
ReplyDeleteHi Mba.. mau tanya donk.. kan akhirnya Mba buat SIUP dan TDP.. syarat2ny apa saja ya utk usaha online? Apakah perlu akte, NPWP, dsb? Dan mhn maaf jika bole info biayanya brp..prosesnya brp lama.. makasih..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete